Kamis, 15 Maret 2012

budidaya kacang hijau

FMA Desa Sarilaba A terletak pada daerah pasang surut di Kecamatan Jawai, Sambas, Kalimantan Barat. Petani sudah terbiasa menerapkan pola tanam padi-kacang hijau-jagung.  Kacang hijau yang ditanam sudah turun temurun tanpa penggantian benih.  Maka FMA Desa Sarilaba A bekerjasama dengan BPTP Kalimantan Barat mendatangkan benih kacang hijau varietas VIMA-1 dari Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian sebanyak 60 kg untuk luasan 3 hektar.
Introduksi varietas unggul baru kacang hijau VIMA-1 diharapkan dapat mendongkrak produktivitasnya dari rerata 750 kg/ha menjadi 1 ton/ha.  Peningkatan produktivitgas 250 kg/ha seluas 800 hektar akan memberikan tambahan produksi kacang hijau sebesar 200 ton @ Rp.12.000 senilai Rp.2,4 milyar.  Hal ini penting karena pasarnya masih terbuka luas.
Budidaya kacang hijau pada lahan sawah bekas padi di lahan pasang surut terutama di FMA Desa Sarilaba A ternyata sangat sederhana sehingga peluang diadopsi petani sangat tinggi.  Caranya sebagai berikut:
1.      Setelah panen padi pada bulan Januari maka jerami padi ditebas.
2.      Jerami padi dihamparkan di petakan sawah sambil menunggu kering.
3.      Setelah jerami kering lalu dibakar agar menghasilkan abu.
4.      Benih kacang hijau ditanam dengan cara ditugal.
5.      Pada lahan bekas sawah maka tanaman kacang hijau tidak banyak memerlukan  pupuk.
6.      Panen dapat dilakukan pada umur tanaman sekitar 67 hari setelah tanam.
Varietas kacang  hijau VIMA-1 ternyata menunjukkan pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan lokal. Kedatangan benih yang  terlambat dari Balitkabi menyebabkan tanaman terendam banjir sehingga ujicoba ini akan diulangi lagi pada tahun depan karena pertanaman kacang hijau memang hanya sekali setahun.
sumber: http://epetani.deptan.go.id/budidaya/teknik-budidaya-kacang-hijau-vima-1-2895

Tidak ada komentar:

Posting Komentar