FMA Desa Sarilaba A terletak pada daerah pasang surut di Kecamatan
Jawai, Sambas, Kalimantan Barat. Petani sudah terbiasa menerapkan pola
tanam padi-kacang hijau-jagung. Kacang hijau yang ditanam sudah turun
temurun tanpa penggantian benih. Maka FMA Desa Sarilaba A bekerjasama
dengan BPTP Kalimantan Barat mendatangkan benih kacang hijau varietas
VIMA-1 dari Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian sebanyak 60
kg untuk luasan 3 hektar.
Introduksi varietas unggul baru kacang hijau VIMA-1 diharapkan dapat
mendongkrak produktivitasnya dari rerata 750 kg/ha menjadi 1 ton/ha.
Peningkatan produktivitgas 250 kg/ha seluas 800 hektar akan memberikan
tambahan produksi kacang hijau sebesar 200 ton @ Rp.12.000 senilai
Rp.2,4 milyar. Hal ini penting karena pasarnya masih terbuka luas.
Budidaya kacang hijau pada lahan sawah bekas padi di lahan pasang surut
terutama di FMA Desa Sarilaba A ternyata sangat sederhana sehingga
peluang diadopsi petani sangat tinggi. Caranya sebagai berikut:
1. Setelah panen padi pada bulan Januari maka jerami padi ditebas.
2. Jerami padi dihamparkan di petakan sawah sambil menunggu kering.
3. Setelah jerami kering lalu dibakar agar menghasilkan abu.
4. Benih kacang hijau ditanam dengan cara ditugal.
5. Pada lahan bekas sawah maka tanaman kacang hijau tidak banyak memerlukan pupuk.
6. Panen dapat dilakukan pada umur tanaman sekitar 67 hari setelah tanam.
Varietas kacang hijau VIMA-1 ternyata menunjukkan pertumbuhan yang
lebih cepat dibandingkan lokal. Kedatangan benih yang terlambat dari
Balitkabi menyebabkan tanaman terendam banjir sehingga ujicoba ini akan
diulangi lagi pada tahun depan karena pertanaman kacang hijau memang
hanya sekali setahun.
sumber: http://epetani.deptan.go.id/budidaya/teknik-budidaya-kacang-hijau-vima-1-2895
Tidak ada komentar:
Posting Komentar